Epilepsi adalah penyakit yang menyerang sistem pusat saraf sehingga dapat memicu kejang hingga pingsan pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Penyakit ini juga akan memengaruhi gerak-gerik seseorang atau yang lebih dikenal sebagai ayan dan sawan. Epilepsi yang terjadi pada anak-anak bisa memengaruhi pertumbuhan fisik dan kognitifnya. Lalu, apa saja gejala epilepsi yang muncul pada anak? Ketahui informasi lengkapnya pada artikel di bawah ini!
5 Efek Gejala Epilepsi pada Anak
Ada lima efek samping yang mungkin dialami oleh anak-anak dengan gangguan pada sistem saraf mereka akibat epilepsi. Berikut penjelasannya untuk Anda!
Kesulitan mencerna informasi baru
Gangguan kognitif yang dialami anak-anak dengan epilepsi membuatnya sulit mencerna informasi baru yang diperoleh. Padahal, seharusnya anak-anak menerima banyak pengetahuan baru, baik dari lingkungan sekolah secara formal maupun sekitarnya. Ketidakmampuan mereka untuk memproses informasi membuat proses belajarnya jadi terganggu. Akibatnya, anak mungkin akan terkendala secara akademik, sosial, dan emosional.
2. Kesulitan mengontrol perilaku dan emosi
Persis yang disebutkan pada poin sebelumnya, kesulitan anak menyerap informasi baru membuat mereka lebih sulit mengontrol perilaku dan emosi. Hal ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, misalnya terkadang anak dengan epilepsi memiliki pendengaran yang lebih sensitif. Sehingga, ketika mendengar suara berisik di sekitarnya, anak itu kemungkinan akan bertindak eksplosif.
Bahkan, 34,6% dari penderita epilepsi pada anak-anak juga mengalami kesulitan mengontrol tingkah lakunya sehingga mengakibatkan hiperaktif, rasa cemas yang berlebih (anxiety), hingga depresi. Tidak jarang di antara mereka yang bisa berlaku tidak sepantasnya tanpa gangguan apa pun. Hal semacam ini biasanya dipicu oleh fungsi otak yang kurang sempurna.
3. Gangguan tidur
Gangguan tidur juga menjadi salah satu efek atau gejala yang dialami oleh seseorang dengan epilepsi. Hal ini biasanya karena anak yang menderita penyakit ini erat kaitannya dengan anxiety atau rasa cemas berlebih. Bahkan, tak sedikit di antara mereka yang sampai menginjak tahap depresi dan itulah yang membuat siklus tidurnya terganggu.
Padahal, anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan seharusnya memiliki jam tidur 8 jam per hari. Dengan begitu, mereka bisa lebih fokus dalam menjalani hari-harinya. Tidur yang cukup juga akan membuat perkembangan pada otaknya berlangsung secara optimal. Sayangnya, hal ini sering tidak terjadi pada penderita epilepsi.
4. Luka fisik
Luka fisik ini menjadi gejala atau efek samping epilepsi karena anak-anak cenderung lebih eksplosif. Tingkah laku yang tidak dapat dikontrol membuatnya lebih rawan terluka. Selain itu, anak-anak yang mengidap epilepsi juga cenderung mengalami gangguan perkembangan motorik. Hal ini membuatnya sulit menemukan keseimbangan dalam bergerak.
5. Depresi dan kecemasan berlebih
Anxiety memang menjadi ancaman yang tidak terhindarkan dari epilepsi. Di awal mungkin hal semacam ini belum terlalu parah mengganggu mereka. Akan tetapi, lambat laun jika tidak diobati, anxiety bisa menimbulkan perasaan tidak tenang karena terus memikirkan sesuatu. Gejala ini kemudian akan mengganggu sleep cycle, menurunkan tingkat fokus anak-anak, dan seterusnya.
Cara Mengatasi Gejala Epilepsi pada Anak
Jika Anda menemukan tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas pada si kecil, segera bawa ke dokter agar mendapat resep anti-epilepsi. Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli kami di bidang ini, yaitu dr. Tun Paksi Sareharto, Msi.Med, Sp.A(K). Beliau adalah narasumber dan dokter spesialis anak di SMC RS Telogorejo yang telah berpengalaman menangani kasus-kasus semacam ini.
Percayakan kasus Anda kepada ahlinya supaya tertangani dengan baik. Beberapa kasus epilepsi yang tidak mendapatkan pengobatan yang baik bahkan bisa mengakibatkan kematian pada anak. Semoga hal semacam ini tidak pernah menimpa Anda maupun sanak keluarga yang memiliki anak dengan gangguan epilepsi.
Sekarang Anda tahu efek dan gejala epilepsi pada anak yang dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Jika Anda menemui tanda-tanda, seperti si kecil sulit menerima informasi baru, susah mengendalikan perilaku, mengalami gangguan tidur, luka fisik, dan menderita depresi atau anxiety, segera reservasikan pengobatan Anda bersama dr. Tun Paksi Sareharto, Msi.Med, Sp.A(K) via website SMC RS Telogorejo atau menghubungi contact center 024 8646 6000.