Baru-baru ini, dunia hiburan dikejutkan oleh kabar duka dari Barbie Hsu, seorang aktris asal Taiwan yang terkenal berkat perannya sebagai Shan Cai dalam serial populer "Meteor Garden." Ia meninggal dunia akibat penyakit pneumonia yang dipicu oleh komplikasi influenza saat berlibur ke luar negeri.
Berita ini menyoroti betapa seriusnya pneumonia, yang sering dijuluki sebagai "pembunuh senyap" atau silent killer karena tanda-tandanya kerap tidak disadari hingga mencapai tahap berbahaya. Namun, dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat melindungi diri dan orang-orang terdekat dari ancaman penyakit ini. Yuk, simak gejala dan cara mencegahnya di sini!
Penyebab Penyakit Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan terjadinya peradangan kantung udara di paru-paru. Kantung udara ini bisa terisi dengan cairan atau nanah akibat infeksi oleh berbagai mikroorganisme. Salah satu yang paling umum adalah bakteri Streptococcus pneumoniae.
Selain itu, gejala pneumonia juga bisa terjadi karena infeksi virus influenza, seperti pada kasus Barbie Hsu. Risiko seseorang mengidap penyakit pneumonia pun bisa semakin bertambah karena berbagai faktor. Contohnya, usia lanjut, sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta adanya riwayat penyakit kronis seperti asma atau penyakit jantung.
Gejala Penyakit Pneumonia
Gejala pneumonia dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, dan sering mirip dengan gejala flu biasa. Karena itulah, penyakit pneumonia sulit dikenali pada tahap awal. Berikut adalah tanda-tanda umum yang harus diwaspadai:
Batuk berdahak
Demam tinggi
Berkeringat dan menggigil
Nyeri dada saat bernapas dan batuk
Kelelahan dan kelemahan
Pada lansia, gejalanya mungkin lebih samar, seperti suhu tubuh yang lebih rendah dari normal, kebingungan, atau berkurangnya kesadaran.
Cara Mencegah Pneumonia
Mencegah pneumonia lebih efektif daripada mengobatinya. Ini dia hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko mengidap penyakit pneumonia:
1. Vaksinasi adalah kunci
Vaksinasi merupakan langkah pencegahan utama terhadap pneumonia. Vaksin pneumokokus dapat melindungi dari pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Selain itu, vaksin influenza tahunan penting untuk mencegah flu yang dapat berkembang menjadi pneumonia. Konsultasikan dengan dokter mengenai jadwal vaksinasi yang tepat, terutama jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko tinggi.
2. Rutin mencuci tangan dengan sabun
Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air dapat mencegah penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit pneumonia. Pastikan Anda mencuci tangan sebelum makan, setelah batuk atau bersin, dan setelah beraktivitas di tempat umum. Namun, jika tidak ada sabun dan air di lokasi sekitar Anda, gunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol 70% sebagai alternatif.
3. Menjaga jarak dengan orang sakit flu dan batuk
Pneumonia dapat menular melalui percikan udara saat seseorang batuk atau bersin. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak berdekatan dengan individu yang sedang sakit flu atau batuk untuk mengurangi risiko penularan. Kalau Anda sendiri yang sedang sakit, gunakan masker dan tutup mulut serta hidung saat batuk atau bersin untuk melindungi orang lain.
4. Istirahat yang cukup
Kurang tidur dapat melemahkan sistem imun, sehingga Anda akan lebih rentan terhadap infeksi seperti pneumonia. Jadi, pastikan Anda istirahat yang cukup dengan tidur selama 7-8 jam setiap malam. Dengan demikian, tubuh Anda punya waktu yang memadai untuk memperbaiki sel-sel agar lebih efektif melawan infeksi virus serta bakteri.
5. Makan makanan bergizi dan rajin berolahraga
Nutrisi yang seimbang dan olahraga rutin berperan penting dalam menjaga kesehatan paru-paru dan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi berbagai macam buah, sayuran, protein tanpa lemak jenuh, dan biji-bijian utuh untuk memastikan tubuh mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan. Selain itu, aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, atau olahraga ringan lainnya selama 30 menit setiap hari dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan daya tahan tubuh.
Dari kasus Barbie Hsu, kita bisa mempelajari bahwa pneumonia berpotensi mematikan jika tidak segera ditangani dengan tepat. Apabila Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala yang mengarah pada penyakit pneumonia, seperti batuk berkepanjangan, demam tinggi, dan sesak napas, segeralah konsultasikan dengan dokter. Sebab, penanganan medis yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jika Anda berdomisili di Semarang dan sekitarnya, Anda dapat menjadwalkan waktu untuk pemeriksaan dan pengobatan di SMC RS Telogorejo melalui website, call center (024 8646 6000), WhatsApp (081 6666 340), atau aplikasi MySMC yang tersedia di Play Store dan App Store.