Thumbnail
20 Oktober 2025

Vasektomi Memengaruhi Kejantanan Pria, Benar atau Salah?

Bagi banyak pria, vasektomi terdengar menakutkan. Hal ini tidak terlepas dari munculnya anggapan bahwa prosedur tersebut dapat mengurangi kejantanan atau vitalitas mereka. Banyak pria yang akhirnya ragu-ragu menjalani vasektomi karena khawatir akan kehilangan kemampuan seksual. Namun, apakah benar faktanya seperti itu? Atau anggapan tersebut hanyalah mitos belaka? Maru tahu jawabannya dalam ulasan berikut ini!

Apakah Vasektomi Mengurangi Kejantanan? 

Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen pada pria. Metode ini dilakukan dengan cara menyegel atau memutus saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra. Alhasil, sperma tidak dapat mencapai air mani yang biasa dikeluarkan pria ketika berhubungan seks. Pria akan tetap memproduksi air mani, tapi air mani tersebut tidak mengandung sperma sehingga pembuahan sel telur tidak akan bisa terjadi.

Dengan kata lain, vasektomi tidak memotong maupun mengambil testis atau buah zakar. Menurut penjelasan dr. Ardy Santosa, Sp.U(K) dari SMC RS Telogorejo Semarang, testis sendiri berperan dalam produksi hormon testosteron yang memengaruhi kejantanan pria. Jadi, karena testis tidak diambil, kejantanan maupun kemampuan seksual pria setelah vasektomi pun tidak akan hilang. Mereka tetap dapat merasakan gairah dan menikmati hubungan seksual. 

Bahkan, vasektomi justru memungkinkan pria yang tidak ingin punya momongan untuk berhubungan seksual dengan lebih nyaman. Di sisi lain, metode kontrasepsi ini juga dinilai paling efektif untuk mencegah kehamilan karena membuat sperma tidak keluar.

Miskonsepsi Lain tentang Vasektomi

Berdasarkan penjelasan dari dr. Ardy, terjawab bahwa vasektomi tidak mengurangi testosteron, libido, maupun kemampuan ereksi pada pria. Sebab, prosedur ini sama sekali tidak mengambil testis, melainkan hanya menutup atau memutus saluran sperma. Meski begitu, masih ada sejumlah miskonsepsi lain seputar vasektomi yang membuat pria ragu untuk menjalaninya. Mari kita bahas satu per satu untuk menjawab kekhawatiran Anda.

  • Operasi vasektomi sangat menyakitkan

Banyak pria khawatir bahwa vasektomi akan sangat menyakitkan. Kenyataannya, prosedur ini cenderung cepat dan tidak terlalu invasive. Pada umumnya, proses vasektomi membutuhkan waktu sekitar 10–30 menit dengan anestesi lokal. Pasien akan tetap terjaga, tapi cenderung mati rasa di area yang mendapat tindakan. 

Mayoritas pasien vasektomi biasanya hanya merasa sedikit tidak nyaman, seperti sedang ditarik atau dicubit. Sedangkan setelah operasi, efek samping yang umumnya muncul adalah pegal, nyeri ringan, atau pembengkakan. Kondisi ini biasanya akan membaik dalam beberapa hari.

  • Vasektomi butuh waktu pemulihan lama

Jika dibandingkan dengan jenis operasi besar lain, vasektomi memiliki masa pemulihan yang relatif cepat. Banyak pria bisa kembali beraktivitas dan bahkan bekerja dalam 1–3 hari saja. Meski begitu, pasien vasektomi tidak dianjurkan melakukan aktivitas fisik berat selama kurang-lebih seminggu atau sesuai instruksi dokter.

  • Vasektomi menyebabkan penumpukan sperma dan masalah kesehatan

Setelah vasektomi, testis akan tetap memproduksi sperma. Namun, karena jalurnya terputus atau terblokir, sperma yang tidak dikeluarkan akan terserap kembali ke dalam tubuh. Kondisi ini merupakan proses yang alami. Dengan kata lain, prosedur vasektomi tidak membuat sperma “menumpuk” yang menyebabkan gangguan kesehatan pada pria.

  • Vasektomi memiliki tingkat efektivitas rendah

Vasektomi justru merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif bagi pria. Namun, efektivitas tersebut tidak langsung terjadi setelah operasi dilakukan. Setelah prosedur berlangsung tubuh pria butuh waktu untuk “membersihkan” sperma dari sistem reproduksi. Proses ini biasanya butuh waktu setara 20 ejakulasi atau sekitar tiga bulan. 

Jadi. selama masa tersebut, pria tetap dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi alternatif saat berhubungan seks, atau hingga dokter mengonfirmasi bahwa air mani telah bebas dari sperma. Jika dokter sudah memberikan konfirmasi, barulah pria bisa mengandalkan vasektomi sebagai metode kontrasepsi utama untuk mencegah kehamilan.

  • Vasektomi meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung

Hingga artikel ini ditulis, tidak ada bukti konsisten yang menyatakan bahwa vasektomi meningkatkan risiko kanker maupun penyakit jantung. Beberapa penelitian terkait hal ini memang sudah dilakukan, tapi bukti yang ada dinilai tidak mendukung hubungan kausal yang jelas. Meski begitu, pasien tetap bisa berdiskusi lebih lanjut dengan dokter untuk menilai risiko pribadi.

Terjawab sudah bahwa vasektomi tidak mengurangi kejantanan pria. Metode kontrasepsi ini tidak memengaruhi gairah seksual, hormon testosteron, maupun kemampuan ereksi. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut atau sudah lebih yakin untuk melakukan vasektomi, konsultasikanlah dengan dokter berpengalaman di SMC RS Telogorejo Semarang.

Didukung tenaga medis profesional dan peralatan modern, tindakan vasektomi akan dilakukan secara aman dan nyaman. Segera jadwalkan konsultasi dengan menghubungi call center 024 8646 6000 atau mengirim pesan WhatsApp di nomor 081 6666 340. Tersedia pula layanan reservasi online melalui website SMC RS Telogorejo atau aplikasi MySMC di perangkat iOS dan Android.

Tonton reels selengkapnya disini :

https://www.instagram.com/reel/DMKeevRR4LT/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==