4 Efek Toxic Relationship pada Kesehatan Mental
Toxic relationship adalah sebuah kondisi ketika hubungan sudah tidak sehat atau justru bisa membahayakan satu sama lain. Hubungan yang toxic tidak melulu secara fisik, tapi juga bisa verbal sehingga membuat satu sama lain tidak lagi merasa nyaman. Ciri-ciri toxic relationship antara lain ketika muncul perasaan kurang dihargai, memberi lebih banyak daripada yang didapatkan, ingin marah atau lelah saat bersama-sama dengannya, dan lain-lain. Nah, jika Anda mengalami tanda-tanda tersebut, cari tahu cara memulihkannya di bawah ini, yuk!
Dampak Toxic Relationship pada Kesehatan Mental
Sebelum masuk ke cara memulihkan diri dari toxic relationship, ketahui dahulu dampak yang dapat Anda rasakan ketika terus bertahan pada hubungan tersebut:
-
Paranoia berlebih
Pasangan yang toxic biasanya ditandai dengan adanya perasaan paranoia atau khayalan berlebih, misalnya merasa diri menjadi artis atau orang besar. Dalam sebuah hubungan, mereka jadi punya perasaan memberi lebih banyak dibandingkan dengan pasangannya. Padahal, dalam kenyataannya, mungkin di saat itu memang dialah yang harus berkorban lebih banyak.
2. Risiko depresi meningkat
Berada dalam hubungan yang toxic membuat masing-masing pasangan merasa tidak aman, tidak mendapat dukungan semestinya, tidak dipercaya, dan lain-lain. Hal ini memicu mereka untuk memiliki tingkat depresi yang cukup tinggi, apalagi mengingat banyaknya tekanan dan rasa takut atau khawatir yang timbul.
Di sisi lain, depresi yang terjadi pada seseorang bisa membuatnya jauh dari kebiasaan-kebiasaan baik, seperti melakukan hobi dan mengisi hari dengan berbagai kesibukan. Orang depresi cenderung menjauh dari interaksi dengan sesama manusia yang dapat membuat mood-nya lebih baik.
3. Berkurangnya kepercayaan diri
Hubungan yang beracun dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan diri pada pasangan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental semakin memburuk karena mereka berpikir bahwa dirinya tak cukup pantas untuk melakukan sesuatu. Ini justru mendorongnya untuk semakin tidak berbuat apa-apa, bahkan peristiwa sekecil memasak untuk diri sendiri.
Orang yang kepercayaan dirinya menurun akibat terlalu lama berada dalam lingkaran hubungan toxic akan merasa bahwa apa saja yang diperbuat olehnya tidak cukup baik. Keraguan yang tidak dicegah dapat semakin parah hingga menciptakan kepribadian yang mungkin jauh berbeda dari diri orang tersebut sebelumnya.
4. Menumbuhkan pola pikir pesimis
Karena kepercayaan diri menurun, orang yang berada dalam hubungan toxic cenderung berpikir pesimis tentang banyak hal. Kondisi ini disebabkan oleh perlakuan tidak baik, gaslighting, atau mind games dari orang sekitar.
Pola pikir pesimis juga dapat membuat seseorang tidak bisa berpikir positif tentang apa pun di sekitarnya. Hal ini mencegah orang baik untuk masuk ke kehidupannya, entah sebagai teman atau calon pasangan.
Cara Memulihkan Diri dari Toxic Relationship
Toxic relationship memang berbahaya, tapi banyak orang yang sadar dan tidak bisa keluar dari lingkup ini. Lalu, bagaimana cara memulihkan diri bila sudah terlanjur pernah ada di circle tersebut?
-
Beri jeda waktu sebelum menjalin hubungan lagi
Setelah berada dalam hubungan yang kurang sehat, seseorang cenderung mengalami beberapa atau seluruh dampak yang disebutkan di atas. Maka, satu cara untuk memulihkan efek dari toxic relationship adalah dengan memberi jeda sebelum menjalin hubungan baru lagi.
Ini akan membuat Anda bisa fokus untuk memulihkan luka, trauma, dan mengembangkan potensi diri semaksimal mungkin. Dengan begitu, kepercayaan diri bisa kembali ditingkatkan sehingga hubungan yang Anda jalani berikutnya dapat lebih sehat.
2. Bicara dengan orang terpercaya
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan supaya pulih dari toxic relationship adalah dengan bicara ke orang terpercaya. Orang itu bisa anggota keluarga, sahabat, teman, bahkan orang asing yang tak akan pernah Anda temui secara langsung dalam kehidupan. Pastikan mereka bisa mendengarkan semua unek-unek Anda tanpa menghakimi terlebih dahulu. Sehingga, Anda tidak memperoleh semakin banyak self doubt dalam masa pemulihan ini.
3. Pertimbangkan bantuan profesional
Karena toxic relationship berdampak pada kesehatan mental, Anda bisa memulihkan trauma dengan cara mendatangi profesional di bidang ini, misalnya psikolog. Dengan konsultasi bersama psikolog, Anda akan punya lebih banyak ruang untuk bercerita. Sehingga, trauma tersebut tak hanya terpendam dan menjadi bom waktu.
Apabila Anda berdomisili di Semarang atau sekitarnya, Anda bisa berkonsultasi dengan Tan Laurencia Y., S.Psi., M.Psi., Psikolog, salah satu ahli psikologi dari SMC RS Telogorejo yang telah berpengalaman di bidangnya.
Jadi, apakah Anda termasuk orang yang baru saja keluar dari hubungan toxic? Untuk memulihkan diri, Anda bisa menjadwalkan sesi konsultasi dengan psikolog dari SMC RS Telogorejo melalui halaman reservasi online, atau menghubungi contact center kami di nomor 024-86466000. Ikuti juga Instagram kami untuk mendapatkan info lebih terkait gaya hidup sehat!
Leave a reply →