logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • 5 Faktor Penularan TBC dan Pencegahannya

    5 Faktor Penularan TBC dan Pencegahannya

    Pernahkah Anda menyadari bahwa berat badan Anda menurun, padahal Anda tidak sedang menjalani program diet? Tak hanya itu, mungkin Anda juga sering terkena demam, menggigil, dan berkeringat dingin pada malam hari. Jika iya, mungkin Anda sedang mengalami gejala tuberkulosis (TBC) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis

    Namun, perlu diingat bahwa hanya TBC paru yang bisa menyebar dari satu orang ke orang lain. Sementara itu, jenis TBC yang menyerang organ lain seperti tulang, kelenjar getah bening, dan ginjal tidak menular. Lalu, apa saja yang membuat penularan TBC paru lebih mudah hingga menyebabkan batuk berdahak berkepanjangan dan kesulitan bernapas? Anda bisa mengetahuinya di sini, lengkap dengan cara mencegahnya.

    Young male radiologist in whitecoat and protective mask and sick female patient discussing her lung x-ray image in chamber of clinics

    1. Ruangan yang sempit dan ramai

    Salah satu faktor penularan TBC paru yang paling sering dijumpai di kehidupan sehari-hari adalah keramaian. Jika Anda berada di ruangan sempit dengan banyak orang hingga kesulitan membuat jarak, bakteri di organ pernapasan lebih mudah menyebar melalui percikan air liur yang mengenai tubuh. 

    Jadi, ketika ada orang lain yang batuk, berbicara, atau bernyanyi di dekat Anda, risiko penularan penyakit TBC pun semakin meningkat. Untuk mencegahnya, hindari keramaian sebisa mungkin. Namun, kalau Anda terpaksa berada di sana, lindungi diri Anda dengan masker medis dan bersihkan diri Anda setibanya di tempat lain.

           2.  Lokasi geografis

    Ternyata, lokasi Anda saat ini juga bisa menjadi salah satu faktor risiko penularan TBC. Jika Anda sedang bepergian atau bahkan tinggal di negara yang memiliki banyak kasus TBC, Anda akan lebih mudah terpapar penyakit tersebut tanpa perlindungan yang memadai. 

    Oleh sebab itu, untuk Anda yang berada di India, China, Indonesia, atau negara lain di Afrika dan Amerika Selatan, pastikan Anda rutin melakukan hal ini:

    • Menjaga jarak dari lokasi yang memiliki banyak pasien tuberkulosis; 
    • Mengonsumsi makanan bergizi untuk memperkuat daya tahan tubuh; 
    • Mendapatkan vaksin BCG sebelum berangkat ke luar negeri

    3.  Sistem daya tahan tubuh

    Meskipun sistem imun tubuh pada umumnya bisa menangkal bakteri TBC agar tidak menimbulkan gejala, hal tersebut tidak berlaku bagi orang-orang dengan sistem daya tahan tubuh yang terganggu karena berbagai alasan. Berikut adalah beberapa kelompok yang lebih rentan tertular TBC:

    • Penderita HIV/AIDS;
    • Penderita diabetes;
    • Penderita malnutrisi;
    • Penderita penyakit ginjal;
    • Pasien kanker yang menjalani kemoterapi;
    • Anak-anak dan lansia;
    • Pasien transplantasi organ;
    • Pengguna narkoba suntik.

    Sebagai langkah pencegahan, kelompok tersebut perlu lebih berhati-hati saat beraktivitas dan rutin berkonsultasi dengan dokter untuk berjaga-jaga. 

          4. Ventilasi udara yang buruk

    Apabila bau tidak sedap, suhu udara panas, dan embun jendela di tempat Anda tidak kunjung hilang dalam waktu dekat, artinya ventilasi udara di sana kurang memadai. Jika dibiarkan, ventilasi yang buruk ini dapat membuat bakteri TBC sulit keluar dari ruangan, sehingga akhirnya bisa menginfeksi paru-paru orang yang berada di tempat tersebut.

    Untuk meningkatkan aliran udara di lokasi Anda, buka jendela atau pintu sesering mungkin, pasang air purifier dengan filter HEPA, dan pertimbangkan memasang exhaust fan.

           5.  Kontak langsung dengan pasien TBC

    Kelompok profesi tertentu juga lebih rentan mengalami TBC paru karena sifat dari pekerjaan mereka. Misalnya, tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit dan menangani pasien TBC secara intensif. 

    Lalu, ada juga pekerja sosial yang ditugaskan di panti jompo, shelter tunawisma, atau penjara harus berdekatan dengan penghuni tempat tersebut. Terutama, untuk berbicara saat sesi konsultasi dan memberikan fasilitas yang mereka butuhkan. Maka dari itu, mereka perlu menjaga kebersihan, menggunakan masker, dan mengikuti jadwal vaksinasi BCG dengan lebih ketat agar tidak mudah tertular TBC paru.

    Dengan mengetahui apa saja risiko faktor penularan TBC, Anda bisa mencegah paparan terhadap gejala penyakit tersebut. Terutama, jika Anda termasuk dalam kelompok yang rentan. Untuk berkonsultasi soal langkah-langkah pencegahan TBC paru sesuai kondisi Anda atau mengatasi gejala yang terlanjur muncul, Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Martha Ratnawari, Sp.P, dokter ahli paru di SMC RS Telogorejo. 

    Ingin informasi lebih lanjut? Kunjungi website resmi SMC RS Telogorejo, kirim pesan ke hotline WhatsApp (0816666340), atau datangi lokasi SMC RS Telogorejo di Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Pekunden, Kota Semarang sekarang!

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream