logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • 6 Tahapan Penting Prosedur Bayi Tabung

    6 Tahapan Penting Prosedur Bayi Tabung

    Bayi tabung merupakan solusi kehamilan dengan peluang keberhasilan yang lebih besar. Sehingga, prosedur ini cocok untuk Anda yang ingin segera memiliki keturunan dan tidak kunjung berhasil dengan program kehamilan secara alami. Apalagi, kalau Anda memiliki masalah kesehatan yang berdampak pada kesuburan. 

    Namun, untuk bisa menikmati manfaat dari menjalani prosedur in vitro fertilization (IVF), Anda harus menjalani sejumlah tahapan yang penting. Apa saja tahapan tersebut? Simak di sini agar Anda bisa mempersiapkan diri!

    1. Diagnosis kondisi suami dan istri

    Pada tahap pertama, ahli kesehatan terkait akan memeriksa kesehatan fisik dari pihak suami serta istri. Terutama, dari segi kualitas sel telur maupun sperma mereka. Dokter akan mengambil sampel darah dari pihak wanita untuk mengetahui kondisi mereka serta respon tubuh mereka terhadap hormon perangsang folikel (FSH) untuk stimulasi sel telur. 

    Sementara itu, untuk pihak pria, dokter akan menguji sampel air mani untuk mengetahui jumlah dan kualitas spermanya. Terlepas dari pemeriksaan tersebut, baik suami maupun istri juga harus menjalani tes untuk memastikan mereka tidak mengalami infeksi menular seksual yang akan berpengaruh pada keberhasilan bayi tabung.

    2. Stimulasi dan pengambilan sel telur

    Jika ahli kesehatan sudah memastikan bahwa kondisi kesehatan fisik pihak pria dan wanita sama-sama baik, mereka bisa langsung maju ke tahap berikutnya. Di tahap ini, dokter akan menyuntikkan obat khusus untuk meningkatkan jumlah sel telur. Sebab, semakin banyak sel telur yang bisa diambil, semakin besar pula peluang keberhasilan program bayi tabung.

    Lalu, untuk mengambil sel telur yang dihasilkan berkat obat tersebut, dokter akan memasukkan jarum halus ke ovarium wanita melalui vagina dengan bantuan alat USG. Telur tersebut ditarik keluar menggunakan perangkat hisap yang terletak pada ujung jarum, dan kemudian dokter akan meletakkan sel telur tersebut di dalam wadah khusus.

    3. Pembuahan sel telur di laboratorium

    Setelah mengambil sel telur keluar dari rahim, dokter akan menyuntikkan sperma dari sampel air mani pihak pria agar bisa memulai proses pembuahan. Proses ini akan berlangsung di dalam wadah yang steril, dan agar embrio bisa segera bertumbuh, tenaga kesehatan akan memasukkan wadah tersebut ke ruangan khusus dengan suhu yang diatur sedemikian rupa. Jika semuanya berjalan lancar, pembuahan akan terjadi dalam waktu beberapa jam saja sejak inseminasi pertama.

    Female scientist mixing oocyte with sperm in Petri dish under microscope in laboratory

    4. Pemeliharaan embrio

    Saat sel telur sudah berhasil dibuahi, dokter tidak akan serta-merta mengembalikannya ke dalam rahim pihak perempuan. Alasannya, peluang keberhasilan bayi tabung di tahap ini masih cukup kecil, sehingga tenaga kesehatan perlu mengecek perkembangan embrio dengan teliti. 

    Pada tahap ini, mereka akan memeriksa apakah jumlah sel dalam embrio terbagi sesuai patokan perkembangan janin yang normal sebagaimana kehamilan secara alami. Umumnya, proses pemantauan ini akan memakan waktu sekitar 3-5 hari hingga selesai.

    5. Penanaman embrio di dalam rahim istri

    Apabila dokter menemukan bahwa embrio sudah berkembang hingga cukup matang, mereka akan menanam kembali janin tersebut di dalam rahim pihak perempuan. Alat dan prosedur yang digunakan di tahap ini pun sama seperti saat tenaga kesehatan mengambil sel telur untuk dibuahi dengan sperma di dalam kultur khusus. Biasanya, untuk meningkatkan peluang kehamilan, dokter akan mentransfer setidaknya 3 embrio ke dalam rahim ibu.

    6. Tes kehamilan lanjutan

    Prosedur bayi tabung tidak hanya berhenti sampai di proses pemindahan embrio ke dalam rahim pihak wanita. Justru, tenaga kesehatan juga perlu memastikan bahwa kehamilan benar-benar terjadi, dalam artian embrio yang telah ditumbuhkan di laboratorium bisa menempel pada dinding rahim wanita dengan baik. Lalu, kapan tes kehamilan lanjutan ini perlu dilakukan? Umumnya, dokter akan meminta pasien datang kembali dalam waktu 14 hari setelah penanaman embrio.

    Prosedur bayi tabung memang bisa membantu pasangan manapun yang kesulitan mendapatkan keturunan, tapi hal ini memerlukan persiapan yang matang agar peluang keberhasilannya lebih besar. Selain menerapkan pola hidup sehat dan mengetahui tahapan yang harus dijalani, Anda juga dapat memperbesar peluang kesuksesan tersebut dengan memilih penyedia layanan kesehatan yang berkualitas untuk menjalani prosedur tersebut.

    Namun, Anda tidak perlu bingung mencari rumah sakit yang melayani prosedur IVF di Semarang karena sudah ada SMC RS Telogorejo. Rumah sakit ini memiliki Center of Excellence yang mencakup banyak pusat kesehatan berkualitas, salah satunya Telogorejo Fertility Center yang menjadi salah satu pionir pertama prosedur bayi tabung di Indonesia. 

    Apalagi, Anda juga dapat menikmati paket screening kesuburan dan prosedur bayi tabung IVF yang lengkap dengan harga bersahabat, serta banyak benefit menggiurkan. Tertarik? Hubungi contact center SMC RS Telogorejo di nomor 86466000 sekarang juga untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut!

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream