logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • 7 Cara Cegah Gejala Pikun di Masa Tua

    7 Cara Cegah Gejala Pikun di Masa Tua

         Orang berusia lanjut lebih rentan mengalami gejala pikun atau lupa tentang hal-hal penting yang dulunya mereka kuasai karena berbagai hal. Beberapa di antaranya adalah infeksi otak, penyakit seperti stroke, Alzheimer, atau Parkinson, efek samping pengobatan medis tertentu, dan kekurangan vitamin B6 serta B12. Tapi, Anda bisa mencegah kepikunan sejak dini supaya ingatan di masa tua tetap tajam. Bagaimana caranya? Anda dapat mulai menerapkan ketujuh kebiasaan di bawah ini secara rutin!

    1. Tidur yang cukup

    Sel-sel otak tidak dapat beregenerasi dengan baik tanpa waktu istirahat yang memadai. Dalam jangka panjang, kurangnya durasi dan kualitas tidur pun berdampak pada ikatan jaringan otak yang berguna untuk mempertahankan informasi. Jadi, untuk mencegahnya, Anda perlu tidur yang cukup setiap malamnya sejak muda. Untuk orang dewasa, durasi tidur yang ideal adalah 7-9 jam per harinya. 

    2. Lakukan senam otak secara rutin

    Cara menghindari gejala kepikunan yang tidak kalah penting dengan mencukupi kebutuhan istirahat adalah dengan rutin melakukan senam otak. Menurut dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD selaku Spesialis Penyakit Dalam di SMC RS Telogorejo Semarang, senam otak atau brain gym dapat meningkatkan daya ingat serta konsentrasi lansia dengan cara yang mudah. Sebab, latihan ini hanya melibatkan rangkaian gerakan fisik sederhana. 

    Caranya, Anda cukup mengangkat jempol dan kelingking dan membalikkan posisi telapak tangan secara bergantian pada tangan yang berbeda, lalu meletakkan tangan kiri di telinga kanan dan tangan kanan di balik kepala sebelum ganti posisi.

    3. Sempatkan waktu untuk latihan otak

    Efek dari senam otak akan lebih efektif untuk mencegah gejala kepikunan jika Anda menggabungkannya dengan latihan otak. Apa saja yang bisa Anda lakukan untuk melatih otak? Misalnya, Anda bisa memecahkan puzzle, membaca buku, membuat kerajinan tangan, bermain catur, dan masih banyak lagi. Apa pun kegiatannya, pilihlah aktivitas yang memerlukan kegiatan berulang, melatih logika, dan bisa disesuaikan dengan minat Anda.

    4. Konsumsi makanan yang bergizi

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kekurangan vitamin B6 dan B12 bisa memicu atau bahkan memperparah gejala pikun. Untuk mencegahnya, biasakan memiliki pola makan yang sehat sejak dini, terutama makanan yang kaya akan kedua vitamin tersebut. 

    Anda bisa menemukan vitamin B6 dan B12 yang penting untuk menjaga kesehatan otak di pisang, ikan tuna, ikan sarden, produk olahan susu, bayam, alpukat, dan lainnya. Selain vitamin B6 dan B12, jangan lupa juga mencukupi kebutuhan karbohidrat kompleks agar energi otak tetap terjaga, contohnya dari beras merah dan produk gandum utuh.

    5. Berikan otak waktu untuk rileks

    Latihan yang memerlukan energi otak memang penting untuk mengasah ingatan dan kemampuan berpikir agar tetap tajam. Tapi, melakukannya secara berlebihan juga tidak baik. Justru, kunci dari mencegah gejala kepikunan adalah menyeimbangkan kadar stres di otak. 

    Untuk mewujudkannya, jangan lupa menyempatkan waktu untuk rileks sejenak agar jaringan otak Anda terhindar dari kerusakan oksidatif akibat tekanan berlebih. Contohnya, di sela-sela bekerja atau belajar, Anda bisa melakukan olahraga ringan, bermeditasi, mendengarkan musik, atau kegiatan lainnya yang lebih santai.

    6. Lindungi kepala dari benturan

    Tahukah Anda bahwa trauma atau benturan pada kepala juga bisa memicu gejala pikun? Sebab, ketika kepala terkena benturan keras, bisa saja bagian yang berperan penting untuk menyimpan ingatan malah terdampak. Akibatnya, Anda akan lebih kesulitan mengingat sesuatu setelah terbentur. 

    Maka dari itu, usahakan untuk melindungi kepala Anda dari trauma eksternal, contohnya dengan menggunakan helm saat berolahraga ekstrim dan selalu memasang sabuk pengaman ketika mengendarai mobil. Selain itu, berhati-hatilah juga dengan benda yang bisa mengenai kepala Anda atau membuat Anda jatuh terpeleset di rumah.

    7. Aktif bersosialisasi

    Banyak riset medis yang telah menunjukkan bahwa rasa kesepian yang berkepanjangan bisa menurunkan fungsi kognitif, sehingga risiko gejala pikun pun lebih tinggi. Maka dari itu, Anda perlu aktif berinteraksi dengan orang-orang di sekitar. Contohnya, dengan mengobrol bersama keluarga, bergabung bersama komunitas sehobi, mengikuti support group untuk orang yang memiliki masalah sama seperti Anda, atau bahkan sesederhana menyapa tetangga Anda.
    Kini, Anda sudah tahu kalau gejala pikun yang identik dengan usia lanjut justru bisa dicegah sejak muda. Selain mencoba tujuh tips di atas, tidak ada salahnya juga Anda mengecek kondisi tubuh dan otak secara berkala dengan ahlinya. Untuk Anda yang berdomisili di sekitar Semarang, Anda bisa menjadwalkan waktu konsultasi dengan dokter spesialis yang berpengalaman kapan saja di SMC RS Telogorejo melalui fitur reservasi online atau menghubungi nomor 02486466000, atau datang langsung ke lokasinya di Jalan Ahmad Dahlan, Pekunden, Semarang Tengah!

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream