logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Cara Membedakan Badan Menggigil dan Kejang-Kejang pada Anak

    Cara Membedakan Badan Menggigil dan Kejang-Kejang pada Anak

    Kesehatan anak umumnya menjadi prioritas utama bagi orang tua. Namun, sebagai orang tua, terkadang Anda tidak tahu, apakah si kecil sedang menggigil karena kedinginan atau justru kejang-kejang. Ketidaktahuan ini nantinya bisa menimbulkan kesalahan penanganan, yang mungkin berakibat fatal.

    Anda pastinya menginginkan apa pun yang terbaik untuk si kecil, bukan? Untuk itu, mari pahami bersama-sama, apa saja faktor yang membuat anak rentan mengalami kejang, cara membedakannya dengan badan menggigil, dan bagaimana cara menanganinya. Ulasan selengkapnya bisa Anda peroleh pada artikel berikut!

    Apa yang Membuat Anak Lebih Rentan Kejang-Kejang?

    Ada beberapa penyebab yang membuat anak lebih rentan mengalami kejang-kejang. Pertama, kejang biasanya timbul saat anak sedang demam tinggi akibat infeksi, misalnya seperti flu, radang amandel, cacar air, dan otis media. Kejang yang terjadi karena penyebab tersebut biasanya umum dijumpai pada anak berusia 4 tahun dan bisa mereda dengan sendirinya.

    Penyebab kejang-kejang pada anak yang selanjutnya adalah karena epilepsi. Bila si kecil sudah terbukti mengidap penyakit ini, pahami bahwa momen kambuhnya bisa terjadi hingga dewasa kelak. Oleh karena itu, hindari stres, kurang tidur, pola makan tidak teratur, demam tinggi, dan kilat cahaya yang terlalu berlebihan pada anak.

    Penyebab berikutnya adalah cedera kepala dan meningitis (radang pada otak). Ciri-ciri anak menderita meningitis, yakni demam, ruam pada kulit, dan sakit kepala. Sementara itu, karakteristik pada bayi biasanya warna kulit berubah menjadi kuning, nafsu makan menurun drastis, dan bayi mudah mengantuk atau justru sulit dibangunkan.

    Cara Membedakan Badan Menggigil dengan Kejang

    Sebenarnya, perbedaan ketika anak menggigil dan kejang-kejang itu sangat terlihat. Namun, supaya semakin jelas, Anda boleh lihat kedua poin pembedanya di bawah ini.

    1. Pandangan mata anak

    Anak yang mengalami demam tinggi biasanya akan cenderung kedinginan, meskipun kondisi lingkungan di sekitarnya sedang panas. Karena itu, tak jarang si kecil akan menggigil. Nah, perbedaan utama antara anak menggigil dan kejang itu biasanya terlihat pada pandangan mata si kecil. Saat anak masih bisa merespons dengan cara melirik dan melihat ke pemberi aksi, berarti ia hanya menggigil biasa. Namun, ketika pandangan mata anak seperti tidak sadarkan diri, inilah yang disebut sebagai kejang pada anak.

         2. Respons terhadap suara

    Indikator berikutnya masih seputar kesadaran anak saat mengalami peristiwa kejang atau menggigil. Menurut Dokter Spesialis Anak di SMC RS Telogorejo, dr. Tun Paksi Sareharto, M.Si.Med., Sp.A, anak yang hanya menggigil biasa, umumnya mampu merespons terhadap suara yang berada di sekitarnya dengan cara apapun, misalnya melihat, tersenyum, atau bergerak. Akan tetapi, jika si kecil sudah tidak bisa bereaksi terhadap apa pun yang terjadi di sekelilingnya, ini menandakan bahwa ia sedang kejang-kejang. 

    hands-with-epileptic-seizures-at-home-2023-11-27-04-57-42-utc

    Cara Menangani Kejang-Kejang dan Menggigil pada Anak

    Sebelum menghubungi fasilitas kesehatan terdekat, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan dengan mandiri. Ketika anak kejang, cobalah untuk meletakkannya di lantai yang cukup luas dan hindarkan beberapa barang supaya ia tidak terbentur. Posisikan si kecil dalam keadaan miring apabila dirinya mengalami muntah. Jangan lupa untuk melonggarkan pakaiannya dan usahakan sebisa mungkin untuk tidak menahan setiap gerakan yang ditimbulkan.

    Penanganan terbaik ketika anak mengalami kejang-kejang untuk pertama kali atau durasinya lebih dari 5 menit adalah diserahkan pada profesional. Anda tidak perlu panik supaya bisa betul-betul membedakan gejala yang telah disebutkan di atas. Apabila si kecil memang mengalami kejang, Anda bisa menghubungi dokter spesialis anak di SMC RS Telogorejo untuk mendapatkan perawatan maksimal.

    Tanda-tanda menggigil dan kejang ternyata berbeda dan bisa Anda temukan dengan melihat pada pandangan mata si kecil. Ketika sorot matanya masih mampu merespons kondisi sekitar, artinya anak hanya menggigil akibat demam atau kedinginan. Akan tetapi, bila pandangan mata cenderung kosong dan tidak bisa memberikan respons apa pun, kemungkinan besar ia mengalami kejang.

    Apakah putra dan putri Anda mengalami kejang-kejang beberapa hari belakangan? Jangan panik dan langsung saja hubungi contact center kami di 024 8646 6000 (call center) atau 081 6666 340 (WhatsApp). Informasi selengkapnya mengenai rumah sakit kami bisa Anda peroleh dari website resmi SMC RS Telogorejo.

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream