logo
  • Panggilan Kedaruratan
    024 - 845 7000
  • Reservasi & Call Centre
    024 - 8646 6000
  • Hotline BPJS
    0811 - 261 - 5046
  • Humas SMC RS Telogorejo
    0811 - 2791 - 949
  • Serba-serbi Penyakit Jantung Bawaan

    Serba-serbi Penyakit Jantung Bawaan

       Penyakit jantung tidak hanya diderita oleh orang dewasa. Kondisi ini bisa muncul sejak bayi, dikenal sebagai penyakit jantung bawaan (PJB). Jika dibiarkan, gejala kelainan jantung tersebut bisa berdampak bagi perkembangan bayi. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui gejala dan penyakitnya secara menyeluruh. Mari kita pelajari selengkapnya di sini!

    Jenis-jenis Penyakit Jantung Bawaan

    Penyakit jantung bawaan terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu PJB Sianotik dan PJB Asianotik, masing-masing memiliki karakteristik gejala yang berbeda.

    1. PJB Sianotik

    PJB sianotik adalah jenis penyakit jantung bawaan yang menyebabkan darah bayi kekurangan oksigen. Kondisi ini terjadi karena adanya kelainan pada struktur jantung yang mengganggu aliran darah normal dari jantung ke paru-paru, sehingga darah yang dipompa ke seluruh tubuh tidak cukup kaya oksigen. 

    Gejala utama yang paling mudah dikenali pada PJB sianotik adalah adanya perubahan warna kulit, bibir, dan kuku menjadi kebiruan, yang disebut dengan sianosis. Selain itu, bayi dengan PJB sianotik juga seringkali menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas ringan seperti menyusui. Sehingga, mereka akan lebih mudah kelelahan.

    2. PJB Asianotik

    Berbeda dengan PJB sianotik, pada jenis PJB asianotik tidak terjadi perubahan warna kulit atau sianosis. Namun, bayi yang menderita PJB asianotik tetap memiliki gangguan pada aliran darah dalam jantung, yang menyebabkan gejala lain seperti kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas atau menyusu. 

    Selain itu, PJB asianotik juga sering kali menyebabkan gangguan pada pertumbuhan fisik bayi, seperti berat badan yang sulit bertambah dan ukuran tubuh yang tidak sesuai dengan usia. Beberapa bayi juga mungkin menunjukkan gejala lain seperti pembengkakan pada sekitar tungkai, perut, atau area mata.

    Pengobatan untuk Penyakit Jantung Bawaan

    Penanganan penyakit jantung bawaan bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan kondisi spesifik dari setiap pasien. Berikut beberapa metode pengobatan utama untuk PJB:

    • Medikamentosa: Pemberian obat-obatan untuk membantu mengurangi gejala, memperbaiki fungsi jantung, atau mencegah komplikasi.
    • Kateterisasi Intervensi: Prosedur non-bedah yang menggunakan kateter untuk memperbaiki atau membuka penyumbatan pada pembuluh darah di jantung.
    • Operasi: Dilakukan pada kasus yang lebih serius, biasanya untuk memperbaiki struktur jantung atau mengganti katup yang rusak.

    Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi

    Walaupun PJB umumnya tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh calon ibu untuk menurunkan risiko:

    1. Check up rutin

    Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sebelum dan selama kehamilan sangat penting untuk memantau perkembangan janin dan memastikan kondisi kesehatan ibu tetap optimal. Dengan melakukan check up secara berkala, deteksi dini terhadap kemungkinan penyakit atau gangguan pada janin, termasuk penyakit jantung bawaan, bisa segera dilakukan.

    2. Kenali faktor risiko pada ibu

    Beberapa kondisi pada ibu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan pada bayi, misalnya ibu dengan diabetes, riwayat penyakit jantung dalam keluarga, atau gangguan genetik tertentu. Mengetahui faktor risiko ini sejak awal kehamilan membantu ibu dan tenaga medis mengambil tindakan pencegahan yang sesuai.

    3. Hindari konsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter

    Mengonsumsi obat-obatan selama kehamilan tanpa persetujuan dokter sangat berisiko, terutama selama trimester pertama saat perkembangan organ janin sedang berlangsung. Beberapa jenis obat bisa memengaruhi pembentukan struktur jantung janin dan meningkatkan risiko PJB.

    4. Hindari radiasi selama trimester pertama

    Radiasi yang diterima oleh ibu, terutama pada trimester pertama, bisa meningkatkan risiko kelainan pada perkembangan janin. Karenanya, ibu hamil disarankan untuk menghindari paparan radiasi yang tidak diperlukan dan berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan prosedur medis seperti X-Ray, CT Scan, atau radioterapi.

    5. Hindari asap rokok langsung maupun tidak langsung

    Paparan asap rokok bisa memengaruhi perkembangan organ pada janin, termasuk jantung. Ibu hamil sebaiknya menghindari paparan asap rokok baik secara langsung maupun tidak langsung, karena paparan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan bayi yang sedang dikandung.

    Menjaga kesehatan jantung anak sejak dini dan mencegah penyakit jantung bawaan bisa menjadi investasi berharga untuk masa depannya yang lebih baik. Bagi keluarga yang ingin memastikan kesehatan jantung bayi atau melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi jantung, SMC RS Telogorejo menyediakan layanan paket khusus yaitu Paket PAC (Pediatric and Adult Cardiology) dan Paket PCI (Percutaneous Coronary Intervention). 

    Dengan dukungan teknologi canggih dan tenaga medis yang berpengalaman, SMC RS Telogorejo siap memberikan layanan pemeriksaan dan penanganan penyakit jantung yang komprehensif, sehingga orang tua bisa merasa tenang mengetahui kesehatan jantung anak terpantau dengan baik. Ingin melakukan reservasi atau konsultasi lebih lanjut mengenai layanan ini? Yuk, hubungi contact center SMC RS Telogorejo di nomor 02486466000!

    Contact Center Telogorejo

    Artikel terkait lainnya :

    https://www.smc-hospital.com/6-cara-menjaga-kesehatan-jantung-untuk-jangka-panjang/

    https://www.smc-hospital.com/kisah-nurinah-yang-sembuh-dari-bocor-jantung/

    Leave a reply →

Leave a reply

Cancel reply

Photostream