Epilepsi adalah suatu kondisi pada saat seseorang mengalami kejang berulang yang disebabkan oleh gangguan pada susunan saraf pusat, umumnya penyakit ini diderita pasien dalam kurun waktu lama, pengobatan epilepsi bisa berbagai macam bisa denganpengobatan maupun operasi.Pemberian obat anti kejang atau dalam beberapa kasus dengan pembedahan epilepsi.
Untuk menentukan tindakan terapi pengobatan yg tepat diperlukan bermacam-macam pemeriksaan pra-bedah seperti perekaman listrik otak atau EEG dan MRI otak yang baik. pengobatan epilepsi ini juga melibatkan tim yang terdiri dari dokter saraf, dokter saraf anak, psikolog, dokter ahli radiologi, perawat, dan tentunya dokter ahli bedah saraf . Dukungan dari keluarga sangat diperlukan dalam pengobatan epilepsi ini misalnya dalam hal dibutuhkan rekaman video kejang pasien, yang hanya dapat dilakukan oleh keluarga terdekat dari pasien untuk dapat memastikan letak sumber kejang (fokus epilepsi) di otak.
Bedah dilakukan bertujuan untuk mengangkat bagian otak yang menghasilkan kejang. Bedah juga dilakukan untuk memblokir jalur saraf otak yang menyebabkan kejang, untuk pencegahan terhadap dampak epilepsi yang bisa menyebabkan kerusakan otak, kerusakan tulang, hingga kematian mendadak. prosedur pembedahan merupakan tindakan terakhir yg dilakukan oleh dokter setelah terapi dengan pemberian obat sudah tidak mempan. Pembedahan epilepsi terkini yaitu dengan teknik bedah minimal invasif karena memanfaatkan teknologi canggih sehingga proses pembedahan menjadi lebih mudah dan singkat dan minim risiko dan komplikasi.
Bedah minimal invasif, terdapat tiga jenis operasi yang dilakukan untuk menangani penyakit epilepsi, yaitu:
1.Resective Surgery
Jenis operasi ini paling sering dilakukan untuk mengendalikan kejang epilepsi. Operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat sedikit area otak yang menjadi pemicu kejang bagi penderita epilepsi.
2.Corpus Callosotomy
Operasi corpus callosotomy lebih sering dilakukan pada anak-anak yang mengalami kejang parah, Prosedur operasi ini biasanya dilakukan dengan memotong jaringan saraf yang menghubungkan belahan otak kanan dan kiri karena jaringan tersebut dapat menjadi penyebab kejang bagi penderita epilepsi.
3.Hemispherectomy
Operasi ini sama seperti cospus callosotomy, di mana prosedurnya lebih sering dilakukan pada anak-anak yang mengalami kejang akibat kerusakan pada salah satu belahan otak, baik itu sisi kiri atau kanan. Namun, hemispherectomy ini dilakukan dengan mengangkat lapisan luar pada separuh bagian otak penderita epilepsi.
Pain management atau manajemen nyeri adalah suatu kumpulan prosedur medis yang bertujuan untuk meredakan atau menghilangkan nyeri pada pasien. Nyeri pada dasarnya merupakan suatu sensasi yang tidak menyenangkan atau menyakitkan yang muncul akibat rusaknya jaringan tubuh, dan dapat menimbulkan dampak secara fisik dan emosi.
Untuk menentukan jenis manajemen nyeri yang tepat guna meredakan dan menyembuhkan nyeri, pasien terlebih dahulu akan menjalani proses diagnosis supaya penyebab nyeri dapat diidentifikasi dengan tepat. Tindakan pain management juga dapat berupa tindakan intervensi yang di lakukan dengan teknologi minimal invasive.
Operasi stereotactic adalah teknik bedah yang menggunakan bantuan pemindaian 3 dimensi untuk menentukan letak dan batas tumor dengan tepat. Metode stereotactic ini bekerja seperti GPS (petunjuk lokasi), Operasi stereotactic umumnya dilakukan jika letak tumor sulit dijangkau atau berada di otak dan tulang belakang. Operasi ini dinilai cukup aman karena bisa menentukan letak tumor secara tepat dan diharapkan akan mempermudah proses operasi.
contoh tumor yang dapat diatasi dengan operasi stereotactic, yaitu:
Operasi stereotactic juga dapat dipilih untuk mengatasi kondisi lain, seperti malformasi arteri vena dan neuralgia trigeminal. Selain ditujukan untuk menangani kondisi-kondisi yang disebutkan di atas, metode stereotactic juga bisa digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk memastikan jenis tumor, terutama pada tumor payudara.