Sebagai orang tua, kita tentu ingin melihat anak tumbuh dengan sehat dan mencapai tahapan perkembangan sesuai dengan usia mereka. Namun, terkadang ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan perkembangan anak terhambat. Penyebabnya bisa sangat beragam, mulai dari faktor genetik, kelahiran prematur, hingga masalah kesehatan tertentu. Salah satu cara untuk mendeteksi lebih awal adanya masalah adalah dengan memperhatikan tanda-tanda keterlambatan perkembangan sejak dini.
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan panduan yang sangat berguna untuk orang tua dalam memantau perkembangan anak, termasuk mengenali tanda-tanda keterlambatan. Yuk, simak beberapa tanda perkembangan terhambat berdasarkan usia di sini!
Tanda Perkembangan Anak Terhambat
1. Usia 1-3 Bulan
Pada usia 1-3 bulan, bayi seharusnya sudah mulai menunjukkan perkembangan motorik dan sosial yang baik. Namun, jika bayi tidak dapat mengangkat kepala saat tengkurap, tidak menunjukkan respons terhadap suara, atau tidak tersenyum pada orang sekitar, itu bisa menjadi tanda adanya keterlambatan. Selain itu, bayi pada usia ini juga seharusnya sudah bisa memfokuskan mata pada objek dan merespons wajah yang dikenal.
2. Usia 3-6 Bulan
Memasuki usia 3-6 bulan, perkembangan motorik kasar dan halus bayi mulai lebih tampak. Bayi di usia ini seharusnya sudah bisa menggenggam benda, mengangkat kepala dengan stabil, dan mulai tertarik pada mainan atau objek di sekitar mereka. Jika bayi tidak dapat meraih atau memegang benda dengan baik, tidak tertarik pada mainan, atau belum bisa berguling, ini bisa menjadi indikasi adanya keterlambatan.
3. Usia 6-9 Bulan
Pada usia 6-9 bulan, bayi diharapkan sudah bisa duduk dengan stabil tanpa bantuan dan mulai mengembangkan keterampilan motorik halus, seperti meraih benda dan memindahkannya dari satu tangan ke tangan lainnya. Tanda-tanda keterlambatan pada usia ini bisa mencakup kesulitan duduk tanpa dukungan, tidak mampu memegang benda dengan kedua tangan, atau tidak mencoba merangkak. Jika bayi tidak menunjukkan minat dalam berinteraksi atau mulai babbling, ini bisa menjadi tanda keterlambatan perkembangan sosial dan bahasa.
4. Usia 9-12 Bulan
Di usia 9-12 bulan, bayi biasanya sudah mulai mengembangkan kemampuan untuk berdiri dengan bantuan dan bahkan berjalan merambat. Jika bayi tidak dapat berdiri dengan dukungan atau belum menunjukkan minat untuk belajar berdiri, bisa jadi ada masalah dalam perkembangan motoriknya. Selain itu, bayi pada usia ini biasanya mulai memahami beberapa kata sederhana. Jika tidak ada perkembangan dalam hal ini, bisa jadi merupakan tanda keterlambatan dalam perkembangan bahasa.
5. Usia 12-18 Bulan
Pada usia 12-18 bulan, bayi seharusnya sudah mulai berjalan secara mandiri dan mampu mengucapkan kata-kata pertama. Keterlambatan dalam hal ini bisa dilihat jika anak belum dapat berjalan tanpa bantuan atau belum menunjukkan keterampilan motorik halus seperti mengambil benda kecil menggunakan jari telunjuk dan ibu jari (pincer grasp). Selain itu, jika anak belum dapat mengimitasi gerakan atau suara, atau jika bahasa mereka belum berkembang, itu bisa menjadi tanda keterlambatan perkembangan.
6. Usia 18-24 Bulan
Pada usia 18-24 bulan, perkembangan kognitif dan sosial anak sudah mulai lebih terlihat. Anak di usia ini diharapkan sudah bisa berbicara dalam kalimat sederhana, mengikuti instruksi dasar, dan terlibat dalam permainan pura-pura. Jika anak belum menunjukkan kemampuan berbicara dengan dua kata atau kesulitan dalam mengikuti instruksi, ini bisa menandakan adanya keterlambatan. Selain itu, anak pada usia ini seharusnya sudah dapat mengoordinasikan gerakan lebih baik, seperti naik turun tangga atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
Sebagai orang tua, penting untuk memperhatikan perkembangan anak dan mencatat tanda-tanda keterlambatan. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dapat menjadi panduan yang baik untuk mengetahui perkembangan anak sesuai usianya dan kapan perlu mencari pertolongan medis. Jika Anda melihat tanda keterlambatan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak. Deteksi dini sangat penting untuk membantu anak mencapai potensi terbaiknya, jadi jangan ragu untuk segera mendapatkan perawatan yang tepat!
Jika Anda khawatir anak Anda menunjukkan tanda-tanda keterlambatan perkembangan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. dr. Farid Agung Rahmadi, Dokter Spesialis Anak di SMC RS Telogorejo, dapat memberikan pemeriksaan dan saran yang tepat untuk perkembangan anak Anda.
Untuk informasi lebih lanjut atau menjadwalkan konsultasi dengan dr. Farid Agung Rahmadi, hubungi kami di 024 8646 6000, WhatsApp 081 6666 340, atau kunjungi website SMC RS Telogorejo. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan aplikasi MySMC (tersedia di iOS & Android).