Thumbnail
02 Mei 2025

Perjuangan Menyentuh Raja Ghaisan Prabawardi Hadapi Penyakit Epilepsi


Penyakit epilepsi bukan sekadar penyakit kejang biasa. Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan neurologis ini dapat berdampak buruk pada perkembangan anak. Bisa-bisa si kecil akan mengalami kesulitan belajar hingga gangguan kognitif. 

Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa pengobatan epilepsi tidak selalu mudah. Keterbatasan akses medis hingga stigma sosial kerap menjadi hambatan. Di balik itu semua, terdapat kisah dari Raja Ghaisan Prabawardi yang mampu menghadapi epilepsi dengan keberanian dan keteguhan hati. Ia tidak pernah menyerah dalam perjuangannya melawan penyakit ini. 

Timbulnya Gejala Awal Epilepsi pada Ghaisan 

Ghaisan adalah anak berusia enam tahun yang merupakan seorang epilepsy survivor. Di sisi lain, ia juga memiliki kondisi nonverbal autisme. Pada usia 18 bulan, Ghaisan mengalami kejang untuk pertama kalinya. Orang tua Ghaisan pun membawanya ke rumah sakit untuk melakukan electroencephalogram (EEG), sebuah prosedur medis untuk memeriksa kondisi otak.

Berdasarkan hasil EEG, dokter menyatakan bahwa Ghaisan memiliki penyakit epilepsi. Sejak kejang pertama kali tersebut, intensitas kejang Ghaisan semakin meningkat. Ia bisa mengalami kejang setiap hari, dengan frekuensi kejang mencapai belasan kali per harinya.

Perjuangan Getir Mencari Pengobatan Tanpa Solusi 

Tingginya frekuensi dan intensitas kejang membuat Ghaisan sulit menjalani aktivitas sehari-hari secara lancar layaknya anak-anak lain. Tak ingin sang anak terus-menerus mengalami kondisi tersebut, orang tua Ghaisan pun berkonsultasi dengan banyak dokter. Sayangnya, gejala epilepsi Ghaisan tidak kunjung membaik. Ia masih mengalami kejang dalam frekuensi dan intensitas yang cukup tinggi.

“Sudah melalui  banyak pemeriksaan dan terapi pengobatan, tapi tidak kunjung sembuh. Hati orang tua mana yang tidak hancur pada saat itu,” ujar ibu Ghaisan ketika diwawancarai oleh tim SMC RS Telogorejo.

Meski begitu, baik Ghaisan maupun kedua orang tuanya tidak lantas menyerah begitu saja. Mereka terus berusaha untuk menemukan pengobatan terbaik bagi kondisi epilepsi Ghaisan. Kesembuhan Ghaisan menjadi prioritas utama mereka.

Alasan Memilih SMC RS Telogorejo

Pada kunjungan di salah satu dokter, Ghaisan disarankan untuk berobat ke SMC RS Telogorejo. Di sana, ia untuk pertama kalinya bertemu dengan Prof. dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp. BS (K), salah satu spesialis bedah saraf yang berpengalaman dalam menangani kasus-kasus penyakit epilepsi, termasuk yang kompleks sekalipun.

Pertemuan dengan Prof. Zainal memberikan secercah harapan bagi Ghaisan dan keluarganya. Setelah kedua orang tua Ghaisan menyampaikan kondisi sang buah hati, Prof. Zainal menjalankan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi Ghaisan. Prosedur ini mencakup pemeriksaan medis maupun analisis riwayat kesehatan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis, Prof. Zainal menyarankan agar Ghaisan menjalani prosedur bedah epilepsi. Tujuannya agar penyakit tersebut bisa diatasi hingga akar penyebabnya. Setelah mendapat persetujuan, operasi bedah epilepsi untuk Ghaisan pun resmi dilakukan pada April 2022 lalu.

Kondisi Ghaisan Saat Ini 

Setelah melakukan operasi bedah epilepsi di SMC RS Telogorejo, kualitas hidup Ghaisan pun perlahan mengalami peningkatan. Ia menjalani proses pemulihan sesuai prosedur. Di sisi lain, efek samping dari operasi bedah juga relatif minimal. Hasilnya, sejak Mei 2023 hingga saat ini, Ghaisan tidak pernah mengalami serangan kejang lagi. 

Sekarang, Ghaisan mampu menjalani kehidupan sehari-hari dengan jauh lebih stabil. Ia bisa bermain dan belajar secara lebih lancar tanpa harus mengalami kejang-kejang. Kondisi tersebut memungkinkan Ghaisan untuk melalui proses tumbuh kembang yang lebih optimal.


Kisah Ghaisan menjadi bukti bahwa gejala penyakit epilepsi pada anak tidak seharusnya dianggap remeh. Sebaliknya, kondisi tersebut justru membutuhkan penanganan medis yang tepat agar tidak semakin parah dan mengganggu tumbuh kembang anak. Setelah perjuangan panjang, kondisi Ghaisan jadi jauh lebih membaik setelah berobat di SMC RS Telogorejo.

SMC RS Telogorejo menyediakan beragam layanan medis dengan pendekatan komprehensif untuk menangani kasus-kasus penyakit epilepsi. Anda akan menerima penanganan medis terbaik dari Prof. dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp. BS (K) selaku spesialis saraf berpengalaman. 

Jadi, jika Anda atau rekan Anda mengalami gejala epilepsi, segera jadwalkan konsultasi dengan menghubungi call center (024 - 8646 6000) atau WhatsApp (081 6666 340). Untuk reservasi online, Anda dapat mengunjungi website SMC RS Telogorejo atau download aplikasi MySMC yang tersedia bagi iOS maupun Android. Bersama SMC RS Telogorejo, dapatkan perawatan dan dukungan medis yang tepat untuk mengatasi penyakit epilepsi!