Thumbnail
12 Maret 2025

5 Gejala Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai

Sistem daya tahan tubuh kita seharusnya melindungi tubuh dari infeksi. Tapi, tidak menutup kemungkinan justru sel-sel tubuh yang sehat malah menjadi korban serangan dari sistem kekebalan tubuh. Nah, inilah yang dimaksud dengan penyakit autoimun. 

Penyakit ini bisa berbahaya karena dapat mempengaruhi banyak organ tubuh dan menimbulkan berbagai gejala yang kadang sulit dikenali. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit autoimun dapat menimbulkan komplikasi serius yang mengancam kesehatan jangka panjang. Karena itu, yuk, kenali gejalanya sejak dini untuk mencegah kerusakan lebih lanjut!

Gejala Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai

Penyakit autoimun memiliki berbagai jenis, dan gejalanya bisa bervariasi tergantung pada jenis penyakit yang dialami. Namun, ada beberapa gejala umum yang sering muncul pada banyak penyakit autoimun yang perlu diwaspadai, contohnya seperti di bawah ini:

1. Nyeri sendi

Nyeri sendi adalah gejala yang sangat umum pada penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis (RA) dan lupus. Nyeri ini bisa terasa seperti nyeri yang hebat, kaku, atau bahkan pembengkakan pada sendi, terutama pada tangan dan kaki. Nyeri sendi juga bisa datang dan pergi, kerap memburuk di pagi hari atau saat cuaca dingin.

2. Sering sariawan

Seringnya muncul sariawan atau luka di mulut bisa menjadi tanda dari penyakit autoimun seperti lupus atau penyakit Behçet. Meskipun sariawan bisa terjadi pada banyak orang karena faktor lain, pada penderita autoimun, sariawan sering muncul berulang kali dan sulit sembuh.

3. Demam berkepanjangan

Demam ringan yang datang dan pergi juga sering menjadi gejala penyakit autoimun, terutama lupus dan penyakit inflamasi lainnya. Demam ini sering terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti kelelahan atau nyeri sendi, dan dapat berlangsung dalam waktu yang lama.

4. Kadar trombosit rendah

Beberapa jenis penyakit autoimun dapat memengaruhi jumlah trombosit dalam darah yang berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan yang tidak wajar atau memar yang muncul tanpa sebab yang jelas. Penderita penyakit autoimun seperti lupus dan artritis reumatoid mungkin mengalami penurunan jumlah trombosit yang berisiko mengarah pada perdarahan.

5. Nyeri sendi berulang

Nyeri sendi yang sering kambuh atau bertambah parah bisa menjadi tanda dari penyakit autoimun seperti arthritis. Pada rheumatoid arthritis, misalnya, peradangan kronis pada sendi dapat menyebabkan kerusakan yang lebih lanjut jika tidak ditangani dengan tepat.

Bagaimana Penyakit Autoimun Didiagnosis?

Mendiagnosis penyakit autoimun tidaklah mudah karena gejalanya sering tumpang tindih dengan penyakit lain. Untuk menentukan apakah seseorang menderita penyakit autoimun, dokter akan melakukan beberapa langkah berikut:

  1. Riwayat medis: Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat keluarga yang mungkin memiliki penyakit autoimun. Ini penting karena faktor genetik dapat memengaruhi seseorang untuk mengembangkan penyakit ini.

  2. Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda fisik yang terkait dengan penyakit autoimun, seperti ruam kulit, pembengkakan sendi, atau tanda-tanda infeksi lainnya.

  3. Tes darah: Berbagai tes darah dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit autoimun. Tes seperti tes ANA (antinuclear antibody), tes autoantibodi, dan tes C-Reactive Protein (CRP) bertujuan untuk mengukur tingkat inflamasi atau peradangan dalam tubuh. Selain itu, tes darah lengkap dapat digunakan untuk memeriksa jumlah sel darah merah dan trombosit.

  4. Tes penunjang lainnya: Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan lainnya, seperti USG atau MRI, untuk melihat kerusakan pada organ atau sendi yang mungkin terjadi akibat penyakit autoimun.

Penyakit autoimun bisa berkembang perlahan dan gejalanya seringkali tidak terasa di awal. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat merusak organ tubuh seperti ginjal, jantung, dan sistem saraf, serta menimbulkan komplikasi serius seperti infeksi dan pembekuan darah. Gejala seperti nyeri sendi berulang, sariawan, demam berkepanjangan, dan penurunan trombosit harus diwaspadai. Diagnosis dan penanganan dini dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Jika Anda mulai merasakan gejala seperti kelelahan berlebihan, nyeri sendi, atau masalah kulit yang tak kunjung sembuh, segera waspadai kemungkinan adanya penyakit autoimun. Jangan biarkan gejala ini semakin parah, karena pengobatan yang lebih dini akan membantu mengendalikan kondisi tersebut. Konsultasikan keluhan Anda dengan dokter spesialis dari SMC RS Telogorejo, seperti dr. Rakhma Yanti Helimi, Sp. PD-KR, untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang optimal.

Segera jadwalkan konsultasi dan perawatan dengan dokter kami melalui call center 024 8646 6000, WhatsApp 081 6666 340, website SMC RS Telogorejo, atau aplikasi MySMC (tersedia di iOS & Android). Jangan tunda, cegah lebih awal agar Anda tetap sehat dan aktif!