Apa itu PCOS? Penyebab infertilitas atau ketidaksuburan pada wanita sangatlah beragam. Salah satu penyebab yang paling umum ditemukan adalah karena PCOS. Untuk bisa mengandung, seorang perempuan memerlukan ovarium (indung telur), tuba fallopi, dan uterus (rahim) yang dapat berfungsi dengan baik. Sayangnya, pada kasus PCOS, muncul gangguan pada ovarium sehingga proses ovulasi (pembuahan) tidak optimal.
Dalam ulasan kali ini, dr. Fadjar Siswanto, Sp.OG (K), Spesialis Kebidanan dan Kandungan serta Konsultan Fertilitas dari SMC RS Telogorejo, menjelaskan tentang apa itu PCOS dan gejalanya. Di bagian akhir, Anda juga bisa menemukan pembahasan untuk pertanyaan seputar PCOS yang sering ditanyakan. Mari simak bersama!
Apa itu PCOS?
PCOS atau Polycystic ovary syndrome merupakan gangguan endokrin (sistem yang menghasilkan hormon pada tubuh) paling umum pada perempuan dalam usia subur. Menurut dr. Fadjar Siswanto, Sp.OG (K), PCOS ditemukan pada setidaknya 10-15% perempuan yang masih dalam usia subur.
PCOS begitu ditakuti karena bisa memunculkan komplikasi selama perempuan mengandung. Selain itu, sindrom ini juga bisa memicu munculnya penyakit lain seperti gangguan pada jantung, diabetes, pembekuan darah, hingga beberapa jenis kanker tertentu. Penting bagi perempuan untuk mengenali gejala awal PCOS agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Kenali berbagai gejala klinik PCOS
Lalu, sebenarnya seperti apa gejala klinik PCOS itu? Untuk bisa menentukan seorang pasien memiliki PCOS, biasanya dokter menerapkan Kriteria Rotterdam. Jika terdapat dua atau tiga kriteria terpenuhi, maka besar kemungkinan PCOS ada dalam tubuh pasien. Ketiga kriteria tersebut yaitu:
Tanda-tanda klinis
Ada beberapa ciri klinis yang bisa menjadi penanda PCOS, di antaranya hirsutisme (munculnya rambut pada bagian yang tidak umum pada perempuan, obesitas (terutama timbunan lemak perut sentral berbentuk apel), anovulasi (sel telur tidak bisa matang sempurna), alopesia (kerontokan rambut), hingga jerawat meradang.
Tanda-tanda endokrin
Selain ciri klinis, apa itu PCOS juga biasanya diikuti dengan gejala yang menunjukkan adanya gangguan pada sistem endokrin. Gejala gangguan endokrin pada perempuan termasuk produksi hormon androgen (hormon laki-laki) berlebih, peningkatan jumlah hormon lutein (hormon yang merangsang pematangan sel telur), dan resistensi insulin (diabetes mellitus tipe 2).
Ovarium
PCOS juga menyebabkan perubahan pada ovarium atau indung telur, seperti meningkatnya jumlah sel folikel (12 atau lebih dengan ukuran kecil sekitar 2-9 mm), stroma (penebalan dinding ovarium hingga terasa kaku), dan peningkatan volume ovarium (hingga lebih dari 10 ml). Waktu terbaik untuk mendeteksi adanya gangguan pada ovarium adalah saat menstruasi hari 1-3. Namun, jika siklus menstruasi tidak teratur atau bahkan tidak muncul, pemeriksaan bisa dilakukan kapan saja.
Bisakah penderita PCOS sembuh?
Penyebab pasti dari apa itu PCOS hingga saat ini belum diketahui. Hal ini juga menyebabkan PCOS tidak bisa sembuh 100%. Meski begitu, pasien masih bisa mengendalikan PCOS untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik lagi.
Perawatan PCOS sangat penting karena penyakit ini bisa menimbulkan efek jangka panjang. Apabila dibiarkan tanpa perawatan yang baik, PCOS bahkan dapat memicu munculnya penyakit lain seperti obesitas (kegemukan), diabetes mellitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung, hingga keganasan endometrium rahim. Gejala klinis PCOS juga sering kali membuat perempuan merasa kurang percaya diri dan bahkan mengalami depresi.
Bisakah penderita PCOS hamil?
Selain pertanyaan apa itu PCOS dan bisakah PCOS sembuh, pertanyaan lain yang sering ditanyakan adalah bisakah penderita PCOS hamil?
Fadjar Siswanto, Sp.OG (K) mengungkapkan bahwa pasien PCOS masih bisa hamil. Dengan catatan, pasien harus mengendalikan gaya hidup untuk mempertahankan keseimbangan hormon dan sistem metabolisme mereka.
PCOS memang menyebabkan perempuan lebih sulit mengandung karena mengganggu hormon. Gangguan hormon otomatis akan merusak siklus haid, menyebabkan pematangan sel telur menjadi tidak optimal, hingga lingkungan ovarium, rahim, dan endometrium tak lagi ideal. Jika berhasil mengandung, risikonya pun lebih besar. Sebab, PCOS bisa meningkatkan keguguran, kehamilan dengan diabetes, preeklampsia dan eklampsia, hingga bayi besar.
Pengendalian PCOS
Kunci pengendalian PCOS yang sukses terletak pada perubahan gaya hidup. Menjalani gaya hidup yang sehat akan menekan munculnya kekambuhan. Mulailah menjaga asupan makanan. Kurangi konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi. Jauhi produk dengan indeks gula tinggi karena bisa memicu ketidakseimbangan hormon.
Nantinya, dokter juga akan membantu dengan pengobatan. Misalnya, jika resistensi insulin tinggi, bisa mulai terapi metformin. Jika memang terapi tidak berhasil, akan diambil tindakan khusus seperti operasi laparoskopi drilling ovarium.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa apa itu PCOS merupakan gangguan pada sistem endokrin perempuan. Meski gangguan ini menyerang sistem reproduksi perempuan, bukan berarti peluang kehamilan hilang. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, PCOS bisa ditekan.
Agar PCOS bisa segera ditangani, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim dari Fertility Center SMC RS Telogorejo. Anda bisa langsung datang ke Klinik Fertilitas di lantai 5 SMC RS Telogorejo. Bisa juga dengan reservasi melalui call center di 024 8646 6000 (ext. 5510). Kami tunggu!